Cari Blog Ini

Rabu, 24 Agustus 2011

AYAT- AYAT CAHAYA


Cahaya-cahaya hati digambarkan dalam salah satu ayat Al-Quran (Q.S. Al-Nur. [24]:35) yang paling indah :

Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi
Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang (ceruk) yang tak tembus
Yang di dalamnya ada pelita besar.
Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu  seakan-akan bintang ( yang bercahaya)seperti mutiara,
Yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya,( yaitu) pohon zaitun
Yang tumbuh tidak disebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya),
yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.
Cahaya di atas cahaya
Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki
Dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia,
Dan allah Maha mengetahui segala sesuatu.

"Ceruk" adalah wadah tempat pelita tersebut bernaung, seperti halnya dada merupakan tempat bernaungnya hati. sebelum listrik menerangi, pelita-pelita ditempatkan pada ceruk, yang didesain untuk memancarkan cahaya pelita tersebut ke seluruh ruangan.
"Kaca" melindungi cahaya tersebut agar tidak terpadamkan oleh angin yang berhembus tiba-tiba.  Ia bagaikan kepribadian, yang mensucikan.  Kaca dibuat dari pasir dan bahan-bahan lainnya yang tak tembus cahaya, yang disaring dan diubah sehingga menjadi tembus cahaya dan mampu mengirimkan cahaya itu tanpa perubahan.  Kaca tidak memiliki cahayanya sendiri, namun ketika dimasuki cahaya, ia bersinar bagaikan bintang yang terang benderang.
"Pelita" dan cahaya murni itu merepresentasikan percikan ilahiah di dalam hati kita.  Mereka yang mampu menyingkap tabir cahaya di dalam dirinya akan mampu menyalakan hati-hati yang lainnya.  Cahaya kebenaran telah hadir di dalam diri para nabi dan para guru spiritual.  Dalam maknanya yang sejati, semua nabi Tuhan adalah sama.  Hati mereka yang suci tampaknya bercahaya dengan sendirinya, namun pada kenyataanya seluruh cahaya adalah pantulan dari sumber cahaya yang satu-yakni Cahaya Ilahi.

Pohon zaitun, tidaklah begitu mengagumkan untuk dilihat.  Bentuknya relatif kecil.  Daun-daunnya berwarna coklat kehijau-hijauan.  Namun, buah zaitun adalah makanan yang bermanfaat dan dijadikan minyak yang bermutu baik.  Buah zaitun, sumber minyaknya bersifat universal. seperti halnya Cahaya Ilahi yang tidak berada pada lokasi tertentu, serta kebenaran ilahiah yang tidak dimiliki hanya oleh kelompok masyarakat tertentu.  Minyak tersebut bagaikan kebenaran spiritual, yang menyinari akal dan hati, bahkan sebelum kita secara sadar tersentuh olehnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar